Sejarah GKPS Jemaat Kebayoran
Latar Belakang
Pada periode tahun 1976-1978 sudah mulai dibicarakan oleh ST Drs A.D Damanik
sering berbincang dengan Bpk Serman Sinaga dan Bapak Djakira Damanik,
bagaimana supaya di Kebayoran Lama dibentuk Kebaktian Minggu bisa bergantian yang bisa
digunakan untuk kebaktian Minggu. Ada pemikiran saat itu untuk meminjam Aula/Barak kosong yang ada di Komplek Kodam Tanah Kusir
tetapi karena sulit proses untuk meminjam maka tidak dilanjutkan.
Mengingat Karena jauhnya ke GKPS Cikoko, GKPS Salemba dan GKPS Cempaka Putih.
Saat itu sudah banyak keluarga Simalungun Yang tinggal di daerah Kebayoran Lama
Fase 1978 - 1981
Pertengahan 1978 hingga 1979, “Keinginan untuk bisa berkebaktian di daerah
kebayoran lama semakin meluas dan menjadi bagian dari perbincangan dikalangan warga GKPS yang berdomisili di Kebayoran Lama,
antara lain yang mensponsori : St Drs Alex Djunia Damanik, Pegawai Departemen Keuangan RI/anggota Majelis Jemaat
GKPS Cikoko Resort Jakarta – Jawa, Djakira Damanik, Pegawai Departemen Penerangan RI juga anggota GKPS Cikoko dan Serman Sinaga,
Anggota TNI AD / Dep Hankam RI juga anggota GKPS Cikoko,
pertemuan demi pertemuan diarahkan Untuk menjejaki kemungkinan bisa mengadakan kebaktian di daerah Kebayoran Lama dengan segala pertimbangannya,
St Drs Alex Djunia Damanik mengambil inisyatif untuk menghimpun dan mengadakan pertemuan dengan sejumlah warga GKPS yang berdomisili di Kebayoran Lama,
serta membicarakan kepada antara lain : St AD Girsang, Sardin Damanik, Walsinus Sinaga, Porhot Sipayung, R.O Sinaga, Djamarauli Purba,
Constan Purba, Kariaman Sinaga, Drs Lesman Sitio, Djamarudin Saragih, Rachman Damanik SH, St Edi Saragih, Souki Purba dll.
Fase Partonggoan Keluarga, 1981 - 1982
Meskipun masih tetap terdaftar dan mengikuti kebaktian Minggu di Gereja masing-masing,
pada tahun 1981, dimulailah partonggoan keluarga dari rumah ke rumah warga GKPS Kebayoran Lama.
Namun oleh pihak lain yang tidak mengetahui keadaan sebenarnya, kegiatan ini dianggap sebagai pengembangan ajaran sesat
sehingga St Drs Alex Djunia Damanik sempat ditegor oleh seorang pendeta Militer dari Kostrad.
Dengan tegas dijawab St Drs Alex Djunia Damanik bahwa kami adalah Jemaat GKPS Cikoko.
Masalahnya kemudian dianggap selesai dan partonggoan rumah tangga berlangsung.
Warga GKPS yang berdomisili di Kebayoran Lama pun semakin besar jumlahnya.
Antara lain dengan Bergabungnya Drs L. Djamtia Purba dan Drs Djonatan Djamauli Purba (Pindahan dari daerah) pada penghujung tahun 1981.
Melihat semangat untuk menyelenggarakan kebaktian minggu yang semakin tidak dapat dibendung,
Drs L. Djamtia Purba menawarkan rumah tempat tinggalnya sebagai tempat pelaksanaan kebaktian Minggu.
Fase Gereja Persiapan, 1982 - 1985
Menindaklanjuti kesiapan Jemaat dan ketersediaan tempat pelaksanaan kebaktian minggu,
secara resmi diberitahukan kepada Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Cikoko bahwa Kebayoran akan melaksanakan kebaktian minggu sendiri
sebagai Gereja Pagaran GKPS Cikoko. Untuk Pertama kalinya diadakanlah Kebaktian Minggu pada
tanggal 22 Agustus 1982 (Yang kemudian ditetapkan dan setiap tahun diperingati sebagai tanggal berdirinya GKPS Jemaat Kebayoran)
dirumah kediaman Kel. Drs L. Djuamtia Purba, Jln MadRassah No 1. Cipete Jakarta Selatan.
Dari GKPS Jemaat Cikoko selaku Gereja Pamatang hadir antara lain :
Pengantar Jemaat St S. Don Sumbayak Bendahara St Edison SumbaYak, St J.F Simarmata, St Elias Damanik (CPM),
sekaligus menetapkan susunan Majelis Jemaat GKPS Kebayoran periode
1982 – 1985 yang intinya adalah Sintua dan Syamas yang sudah ada pada saat itu, sebagai berikut :
Pengantar Jemaat
St Drs Alex Djunia Damanik
Wakil Pengantar Jemaat
St Drs Jonathan Djamauli Purba
Sekretaris
Sy Drs Djakira Damanik
Bendahara
Sy Sardin Damanik
Anggota Majelis
St A. Datas Girsang
Sy Porhot Sipayung (Sy 22-8-1982)
Sy Djamaruli Purba (Sy 22-8-1982)
Sy R.O Sinaga (Sy 22-8-1982)
Sy Walsinus Sinaga (Sy 22-8-1982)
Sy Drs Lesman Sitio (Sy 22-8-1982)
Sy Djamarudin Saragih (Sy 22-8-1982)
Sy Ny P. Sipayung (Sy 22-8-1982)
Sy Drs L. Djamtia Purba (Sy 22-8-1982)
Seksi Wanita :
Pembimbing
Sy P. Sipayung
Ketua I
Ny Serman Sinaga
Ketua II
Ny Sy Djamarudin Saragih
Sekretaris I
Ny St Drs A.D Damanik
Sekretaris II
Ny Sy R.O Sinaga br Sumbayak
Bendahara I
Ny Sy Drs Lesman Sitio
Bendahara II
Ny SM.C Purba br Turnip
Pembantu Umum
Ny St J.D Purba br Sinaga
Ny St A.D Girsang br Damanik
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1983 diadakan penambahan anggota
Majelis (Syamas)
Sy Serman Sinaga (Sy 1983)
Sy Argaimson Saragih SH (Sy 1983)
Ketua Seksi Pemuda
Edu Purba
Gempar Purba (1984 – 1987)
Setelah kurang lebih 6 bulan berlangsung kebaktian Minggu berada di rumah keluarga Drs L. Djamtia Purba,
maka keluarga ini juga tergerak hatinya untuk menghibahkan sebidang tanah miliknya di daerah Lebak Bulus
kepada Jemaat GKPS Kebayoran sebagai lahan Gereja.
Setelah tanah itu diberikan kepada GKPS Kebayoran pun berupaya pindah dari rumah
Drs L.Djamtia Purba, maka bulan itu juga St AD Girsang meminta kepada Pimpinan GBKP Peninggaran (Pdt Sitepu)
supaya bisa menerima GKPS Kebayoran menumpang sementara di GBKP.
Hal tersebut dapat diterima oleh Pimpinan GBKP dengan catatan masuk pukul 09.30 setelah kebaktian GBKP keluar.
Kira-kira berjalan satu tahun menumpang di GBKP, tanah yang diberikan oleh Drs L. Djamtia Purba sekaligus dibangun dengan harapan supaya kebaktian bisa pindah ke tempat tersebut. Maka Pertengahan September 1983, atas dukungan dana dari Jemaat, mulai dirintis pembangunan physic diatas lahan tersebut, dengan memasang papan nama Yayasan Sariah. Dengan keyakinan bahwa kebaktian minggu dapat dilaksanakan sambil pembangunan berlangsung.
Pada tanggal 18 Maret 1984 diadakanlah kebaktian Minggu yang pertama di bangunan Gereja Lebak Bulus tersebut dipimpin Pdt Kitaman Saragih. STh,
turut hadir diantaranya adalah Pdt Mangara Sipayung STh, Sejarah mencatat itulah Kebaktian
Minggu yang pertama di Gereja yang sedang dibangun seadanya di Lebak Bulus oleh
Jemaat GKPS Kebayoran sekaligus yang terakhir.
Pada hari berikutnya bangunan tersebut telah porak poranda oleh tangan tangan oknum
dan masyarakat setempat yang tidak menduga sebelumnya bahwa bangunan Yayasan Sariah akan digunakan sebagai tempat kebaktian.
Hari minggu berikutnya dan beberapa minggu setelah itu, kebaktian minggu sempat terhenti.
St Drs Alex Djunia Damanik yang dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas bangunan
dan penyelenggara kebaktian ditempat itu seharian penuh dibawa oleh sekawanan orang ke lembah Cinere di tengah semak belukar disana di intimidasi
menyatakan agar bangunan tersebut jangan dilanjutkan serta tidak boleh dilaksanakan kebaktian disitu.
Dan baru dibebaskan setelah ada jawaban dari St Drs Alex Djunia Damanik
bahwa bangunan tidak akan diteruskan dan kebaktian tidak aka ada lagi di bangunan tersebut.
Atas upaya Pengurus Harian dan bantuan St A.D Girsang selaku Pegawai P&K DKI mengupayakan Sekolah SD Negeri 7 Jln Bendi
sekali-kali bisa digunakan untuk kebaktian Minggu, dan atas upaya F.K Purba selaku Kepala SD Negeri 1 Cipete juga SD tersebut sekali-sekali digunakan untuk kebaktian Minggu serta di SMP negeri 86
Pasar Mede atas upaya Drs Lesman Sitio selaku Kepala SMP tersebut mengupayakan apabila ada hari hari penting misalnya Natal menggunakan gedung itu, Kebaktian
minggu dapat dilanjutkan lagi secara berpindah pindah.
Namun disekolah tersebut tidak bisa secara lama dilaksanakan kebaktian, maka atas upaya St A.D Girang dan Sy Serman Sinaga
menghadap ke Pimpinan GBKP Peninggaran (Pdt Sitepu) agar bisa diterima kembali di Gereja GBKP,
hal tersebut bisa diterima dengan catatan GKPS Kebayoran masuk Jam 07.00 dan keluar Jam 09.00.
Maka bulan Agustus 1984 mulai lagi menumpang di GBKP Peninggaran masuk pukul 07.00 hingga sampai tahun 1988 menumpang di GBKP
tetapi kalau hari hari bersejarah Kristen misalnya Natal, Paskah
dll menumpang disekolah seperti tersebut diatas, secara bergantian.
Kurang lebih berpindah pindah selama 5 tahun sampai dengan kemudian pindah ke Gereja yang sekarang.
Periode 1985 - 1990
Waktu terus berlalu, tanpa terasa dua tahun GKPS Kebayoran berpindah menompang
dari satu kelain tempat dan tiba saatnya periodisasi.
Maka Pada rapat Majelis Jemaat tanggal 10 pebruari 1985 bertempat di GBKP Peninggaran,
terpilih pengurus Harian periode 1985-1990, sehingga susunan Majelis Jemaat adalah sebagai berikut :
Pengantar Jemaat
St Drs Jonathan Djamauli Purba
Wakil Pengantar Jemaat
St Drs Alex Djunia Damanik
Sekretaris
St A. Datas Girsang
Bendahara
Sy Sardin Damanik (Sintua 1988)
Anggota Majelis
Sy Porhot Sipayung (Sy 22-8-1982)
Sy Djamaruli Purbaa (Sy 22-8-1982)
Sy R.O Sinaga
Sy Walsinus Sinaga (St 1988)
St M.C Purba
Sy Drs Lesman Sitio
Sy Djamarudin Saragih
Sy Ny P. Sipayung
Sy Drs L. Djamtia Purba
Sy Serman Sinaga
Sy Argaimson Saragih S.H
Seksi Wanita
Pembimbing
Sy P. Sipayung
Ketua I
Ny Serman Sinaga
Ketua II
Ny Sy Djamarudin Saragih
Sekretaris I
Ny St Drs A.D Damanik
Sekretaris II
Ny Sy R.O Sinaga br Sumbayak
Bendahara I
Ny Sy Drs Lesman Sitio
Bendahara II
Ny SM.C Purba br Turnip
Pembantu Umum
Ny St J.D Purba br Sinaga
Ny St A.D Girsang br Damanik
Seksi Pekabaran Injil
Ketua I
St Djamaruli Purba
Ketua II
St R.O Sinaga
Sekretaris I
Sy Nelson Purba
Sekretaris II
Sy Jokansen Saragih
Bendahara I
Sy Drs Lesman Sitio
Pembantu Umum
Raidin Damanik
Seksi Sekolah Minggu
Pembimbing
St W. Sinaga
Kepala Sekolah
Ny Lambok Sumbayak br Marpaung
Guru
Rona Sinitta br Sinaga
Rantaulina br Purba
Sannaria br Sipayung
Katni br Saragih
Kartini br Purba
Arihana Septanaria br Purba
Seksi Pemuda
Pembimbing
Sy Serman Sinaga
Ketua I
Sakkeus Turnip
Ketua II
Hotman Sinaga
Sekretaris I
Rona Sinitta br Sinaga
Sekretaris II
Rantaulina br Purba
Bendahara
Rosida br Purba
Utusan Resort Cikoko
Wakil Ketua Seksi Wanita Resort
Ny St Sardin Damanik br Purba
Ketua II SPI Resort
St Djamaruli Purba
Sekretaris II SPI Resort
Sy F.K Purba
Bendahara Seksi S.M Resort
Ny Lambok Sumbayak br Marpaung
Ketua II Seksi Pemuda Resort
Jonny Wilson Purba
Sebelumnya pada tgl 13 Januari 1985 diadakan penambahan anggota Majelis (Syamas)
Sy F.K Purba
Sy Drs CNelson Purba
Sy Jasper Purba
Sy Jokansen Saragih
Pada periode ini Pengantar Jemaat St Drs J.D Purba memprakarsai
“Bagaimana supaya GKPS Kebayoran tidak menumpang terus”
maka kepada Panitia Pembangunan dikeluarkan SK supaya mereka ini bisa berusaha bagaimana supaya gedung Gereja bisa di wujudkan.
Maka dikeluarkanlah SK Nomor 17/KPTS/KEB/87 tgl 20 Juli 1987 kepada :
Panitia Pembangunan :
Ketua
Sy Drs Lesman Sitio
Wakil
Sy Drs Ch Nelson Purba
Sekretaris
St W. Sinaga
Bendahara
St Sardin Damanik
Anggota
Raidin Damanik
Kepada Panitia ini diberi hak dan wewenang penuh untuk bertindak atas nama Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Kebayoran Jakarta
serta atas pelaksanaan tugas tersebut dilaporkan dan dipertanggung jawabkan kepada Pimpinan Majelis Jemaat Kebayoran Jakarta.
Setelah dikeluarkan SK kepada Panitia, Pimpinan Harian saat itu menilai bahwa
Panitia ini tidak berjalan sesuai rencana, (dianggap fakum) maka Pimpinan Harian merefisi Panitia Pembangunan,
maka dikeluarkan SK nomor 17/KPTS/KEB/87 tgl 27 November 1987 surat Keputusan secara tersendiri lagi yaitu :
Panitia Pembangunan
Wakil
Sy Serman Sinaga
Kepada Panitia ini diberi wewenang penuh atas nama Pimpinan Majelis Jemaat untuk mengambil
segala tindakan yang dianggap perlu demi terwujudnya pembangunan
rumah ibadah tersebut dan terhadap perkembangan tugas ini dilaporkan dan
dipertanggungjawabkan kepada Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Kebayoran Jakarta.
Kemudian atas dasar SK tersebut diadakanlah rapat yang membicarakan rencana untuk menjual tanah hibah milik GKPS Kebayoran di Lebak Bulus,
dan mencari lahan penggantinya.
Hadir dalam rapat antara lain St Drs J.D Purba, St Drs Alex Junia Damanik, St A.Datas Girsang, St Sardin Damanik, St Drs Djakira Damanik,
St Walsinus Sinaga, St M.C Purba, Sy Drs L. Djamtia Purba, Sy Drs Lesman Sitio, Sy. Serman Sinaga.
Menindak lanjuti hasil rapat tersebut, pada tgl 20 Juli 1987 dibentuk Tim yang tugas pokoknya :
menjual tanah di Lebak Bulus dan mencari Lahan penggantinya, susunan Tim adalah sebagai berikut :
Ketua
Sy Drs Lesman Sitio
Wakil
Sy Drs Ch Nelson Purba
Sekretaris
St W. Sinaga
Bendahara
St Sardin Damanik
Anggota
Raidin Damanik
Pada tanggal 27 November 1987 diterbitkan surat keputusan yang menunjuk Sy Serman Sinaga untuk tugas sama seperti Tim terdahulu,
dengan penekanan khusus pada pencarian lahan pengganti. Sehingga terbentuk pembagian tugas :
Tim Penjual tanah mengupayakan agar tanah hibah di Lebak Bulus segera dapat terjual,
dan Sy Serman Sinaga mencari Lahan yang baru untuk dapat didirikan
Pada bulan November 1987 dimulailah pengolahan Bagaimana agar GKPS Kebayoran bisa mengadakan Kebaktian ditempat sendiri.
Atas kerja sama Sy Serman Sinaga dgn Kapten Inf Djatiman Sinaga dapat mengusahakan,
yang akhirnya Kapten If Djatiman Sinaga memfasilitasi Sy Serman Sinaga kepada Bapak Sutimin Ketua RW 09 Peninggaran
yang bisa memberikan jalan kepada Sy Serman Sinaga untuk bertemu dengan Bapak Muchtar
pemilik tanah untuk mencari lahan tanah di daerah Peninggaran.
Berguru pada pengalaman di Lebak Bulus maka Sy Serman Sinaga minta panduan
dari Kapten Inf Djatiman Sinaga yang (saat itu) menjabat Kasi Sospol Dim 0504 Jakarta Selatan.
Disamping menguasai masalah – masalah teritorial, beliau juga memang sangat perduli dengan niat Jemaat GKPS Kebayoran untuk mencari Lahan Gereja.
Setelah Sy Serman Sinaga Yakin bahwa atas petunjuk Kapten Inf Djatiman Sinaga bahwa lahan
yang ditunjukkan oleh Bapak Sutimin dan Bapak Muchtar pantas untuk didirikan Gedung
GKPS Kebayoran, maka Sy Serman Sinaga minta kepastian dari Kapten Inf Djatiman Sinaga agar betul-betul dilahan tersebut bisa dibangun Gereja,
dengan komitment apabila nanti lahan tersebut jadi dibeli oleh GKPS Kebayoran
maka Kapten Inf Djatiman Sinaga harus ikut menjamin agar betul betul bisa disana didirikan Gereja.
Inilah mendorong hati Sy Serman Sinaga maka Lahan tersebut dilaporkan kepada Pimpinan Harian saat itu St J.D Purba.
Atas komitment tersebut Pimpinan Harian
GKPS Kebayoran (St J.D Purba Cs) mengadakan pertemuan pertemuan dengan Bambang Sutimin Ketua RW 09,
hingga tercapai kesesuaian untuk membeli dari Muchtar Manan, atas nama Zairis / Asminar (Tanah Kusir Rt 24/09 Kel. Kebayoran
Lama Utara) sebidang tanah irisan kavling seluas 150 m2 berikut 2 bangunan gubuk diatasnya,
yang terletak di Rt 24/09 Peninggaran Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Transaksi secara administrasi dilaksanakan pada tgl 31 Juli 1988,
dan sebidang tanah milik Ibu Sunarsih seluas 100 M2 berikut bangunan darurat diatasnya dilokasi yang
sama transaksi administrasi dilaksanakan tgl 4 Pebruari 1988.
Transaksi jual beli dilaksanakan dengan menggunakan dana hasil penjualan lahan di Lebak Bulus (Barter tanah /tukar tambah) dengan demikian,
sejak itu resmi menjadi milik GKPS Jemaat Kebayoran (setelah diperluas, sekarang sudah menjadi lebih kurang 450 M2)
dan menjadi tempat berdirinya Gedung Gereja GKPS Kebayoran sampai sekarang.
Pendekatan kepada Pemuka dan warga setempat terus
diupayakan sehingga rencana GKPS Jemaat Kebayoran untuk mengadakan kebaktian minggu serta
dan membangun gedung Gereja GKPS dilahan tersebut mendapat sambutan baik.
Karena bulan Mei 1988 bertepatan dengan bulan suci Ramadhan bagi umat Islam,
Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Kebayoran sepakat dengan pemuka dan warga setempat untuk makan bersama dalam acara buka puasa
sebagai pengukuhan atas kesepakatan hidup berdampingan secara rukun dan damai.
Dan dengan segala kemurahan Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala Gereja, hari Minggu tgl 29 Mei 1988,
tercatat sebagai Kebaktian Minggu yang pertama di Gubuk Reot diatas lahan milik sendiri ditempat
berdirinya Gedung Gereja GKPS Jemaat kebayoran sekarang ini.
Dari perasaan was was dan khawatir, menjadi tenang dan percaya diri melihat kebaktian minggu demi kebaktian
minggu dapat terlaksana secara tetap tanpa ada gangguan dari lingkungan. Sehingga rasa malu hati melihat gubuk reot yang sejatinya
tidak layak untuk tempat kebaktian (atapnya rendah, pintunya kecil, keluar masuk
harus merunduk, sempit dan sumpek) berubah wujud menjadi kebanggan karena tidak lagi
berstatus berpindah menumpang. Inilah modal utama yang mendorong terwujudnya pembangunan physik Gereja GKPS Kebayoran dalam tahun tahun berikutnya.
Pengantar Jemaat St Drs Jonathan Djamauli Purba segera
mengkonsolidasikan seluruh potensi yang ada dan menegaskan keberadaan
Tim yang diangkat dengan Skep tanggal 20 Juli dan 27 Nopember 1987 sebagai pelaksana pembangunan Gereja GKPS Kebayoran.
Pembangunan phisik diawali dengan pembuatan pondasi tanpa mengganggu pemakaian gubuk reot untuk Kebaktian minggu.
Sambil membangun secara perlahan-lahan yang langsung dikendalikan oleh Bapak Drs Lesman Sitio sedangkan
yang mengawasi tukang dan sekaligus mengerjakan adalah J.Purba Bpk Djoni Purba.
Sedangkan Pengawasan untuk keamanan oleh Bapak Serman Sinaga supaya bisa berlanjut Pembangunan,
karena tidak mempunyai surat ijin membangun.
Karena sudah tiba waktunya periodisasi, maka pada tanggal 18 Februari 1990 diadakan rapat Majelis Jemaat untuk memilih pimpinan Majelis Jemaat.
Periode 1990-1995
Susunan Majelis Jemaat adalah sebagai berikut :
Pengantar Jemaat
St Drs Jonathan Djamauli Purba
Wakil Pengantar Jemaat
St A.D Girsang
Sekretaris
Sy Raidin Damanik (Sintua 1992)
Bendahara
St Sardin Damanik
Anggota Majelis
St Porhot Sipayung
St M.C. Purba
St Nathan Munthe
St Djamaruli Purba
St R.O Sinaga
St Walsinus Sinaga BA
Sy Drs Lesman Sitio (Sintua 1995)
Sy Djamarudin Saragih (Sintua 1995)
Sy Ny P.Sipayung br Purba
Sy Serman Sinaga (Sintua 1995)
Sy Argaimson Saragih SH (Sintua 1995)
Sy Drs Ch Nelson Purba (Sintua 1995)
Sy Jasper Purba
Sy Sariaman Purba (Sintua 1995)
Sy F.K Purba (Sintua 1995)
Sy Jasarden Purba
Sy Lambok Sumbayak
Sy Janner Sidadolog
Sy Bakti Purba
Seksi Wanita
Pembimbing
St R.O. Sinaga
Ketua
Ny Sy Serman Sinaga br Damanik
Wakil
Ny St R.O Sinaga br Sumbayak
Sekretaris I
Ny St M.C. Purba br Turnip
Sekretaris II
Ny Sy Sariman Purba br Haloho
Bendahara
Ny St Djamarudin Saragih br Sinaga
Seksi Sekolah Minggu
Pembimbing
St Drs J.D Purba
Ketua
Sy F. K. Purba
Wakil
Sy Argaimson Saragih
Sekretaris I
Sy Djasarden Purba
Sekretaris II
Ny St J.M Purba br Sumbayak
Bendahara
Sy Drs Lesman Sitio
Wakil Bendahara
Ny Lambok Sumbayak br Marpaung
Anggota
Sy Jasper Purba
Sy Sariaman Purba
Kepala Sekolah
Ny Sy Argaimson Saragih br Damanik
Guru
Rona Sinitta br Sinaga
Rantaulina br Purba
Jhon Markus Purba
Sannaria br Sipayung
Seksi Pemuda
Pembimbing
Sy Drs Lesman Sitio
Ketua
Jhon Markus Purba
Wakil
Bonarsius Gularso Sitio
Sekretaris I
Jani Sinaga
Sekretaris II
Desberya br Sinaga
Bendahara
Happy Sanhaide br Sinaga
Tumpuan Bapa (PLT)
Ketua
St Nathan Munthe
Wakil
Mardin Purba
Sekretaris
Sy Bakti Purba
Bendahara
Sy Djasarden Purba
Sebelumnya pada tanggal 4 Januari 1990 diadakan penambahan anggota Majelis
Syamas
Sy Raidin Damanik (Sekretaris Jemaat)
Sy Drs Janner A.P.Sidadolok
Sy Djasarden Purba
Sementara pekerjaan pondasi sedang dikerjakan, seorang oknum dari kalangan masyarakat setempat,
mulai berulah yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Sekira Jam 15.00 yang bersangkutan muncul mengancam tukang untuk tidak melanjutkan pekerjaan.
Pekerjaan pondasi menjadi terhenti beberapa hari, tetapi kemudian dapat dinetralisir dan pekerjaan dapat diteruskan hingga pekerjaan
pembuatan dinding.
Diketahui kemudian, bahwa seminggu setelah itu, sang oknum terjatuh dari atap rumahnya hingga patah kaki dan dirawat di rumah sakit.
Sekembalinya dari rumah sakit, sang oknum tidak berulah lagi secara physic.
Tetapi diketahui bahwa sang oknum bekerja sama dengan oknum lain yang juga warga setempat
untuk membuat pengaduan ke kantor Walikota Jakarta Selatan,
yang menuntut agar bangunan tersebut dibongkar dengan alasan masyarakat resah.
Pimpinan/Anggota Majelis Jemaat secara serius membicarakan langkah yang akan ditempuh menjawab surat panggilan/surat perintah
bongkar dari kantor walikota. Secara bergantian dan berkelanjutan, Pimpinan/Anggota Majelis Jemaat datang
ke Kantor Walikota Jakarta Selatan untuk mencari solusi sekaligus untuk menghadapi segala kemungkinan. Melihat situasi yang berkembang saat itu,
pada tanggal 3 Desember 1990 Kapten Djatiman Sinaga mempertemukan segitiga
Antara Pimpinan/Anggota Majelis Jemaat GKPS Kebayoran, Pihak RT/RW Peninggaran dan pihak Kantor Walikota Jakarta Selatan.
Dalam berbagai pertemuan Pimpinan/Anggota Majelis Jemaat GKPS Kebayoran dan
Panitia Pembangunan yang hadir adalah antara lain :
St Drs Jonathan Djamauli Purba, St A.D Girsang, St Drs Alex Junia Damanik, Sy Raidin Damanik,
St Sardin Damanik, Sy Serman Sinaga, St M.C. Purba, St Walsinus Sinaga BA, Sy Drs Lesman Sitio, Sy Drs Ch Nelson Purba.
Kesimpulannya Kantor Walikota tidak lagi menerbitkan surat perintah bongkar.
Memang ada nuansa diplomasi terselubung dari pihak Walikota Jakarta Selatan
(Yang disepakati oleh pihak RT/RW, Pemuka Masyarakat, Kelurahan, Pimpinan Majelis GKPS Kebayoran
supaya Lurah membantu mencari Lokasi baru untuk Gereja GKPS Kebayoran)
supaya Lurah membantu Lokasi baru untuk gereja GKPS Jemaat Kebayoran. Sementara lokasi baru belum diperoleh,
GKPS Jemaat Kebayoran boleh menggunakan bangunan tersebut untuk kebaktian.
Atas dasar itu, Kebaktian bisa terus berlanjut dan oknum-oknum tersebut diatas
diminta untuk mengklarifikasi pernyataan- pernyatannya ke Kodim 0504 Jakarta Selatan.
Sebagai respons terhadap diplomasi dari Kantor Walikota Jakarta Selatan,
Pimpinan Majelis GKPS Jemaat Kebayoran menerbitkan Skep nomor : 17/Kpts. A 53-IV/90 tanggal 4 Desember 1990 tentang Tim Pencari lokasi Gereja.
Pembentukan Tim ini hanyalah merupakan bagian dari pada meredam situasi,
pihak Kelurahan pun “belum” menunjukkan Keseriusan untuk membantu mencari lokasi.
Dengan kata lain bangunan Gereja GKPS Kebayoran tetap berdiri diatas lahan sekarang ini
yaitu di Jl. Delman Elok Jakarta Selatan.
Dan telah ada kesepakatan
dengan pihak Walikota tidak akan membongkar bangunan itu lagi.
Fase Gereja Dewasa 1993 - Kini
1993 – 1995
Setelah melalui pasang surut dalam “Pabolakkon Juma tidahan GKPS di Peninggaran
Selatan Kota Jakarta, Pimpinan Majelis GKPS Jemaat Kebayoran,
selaku Gereja melaporkan Perkembangan kepada GKPS Jemaat Cikoko selaku Gereja Pamatang.
Meskipun bangunan Gereja GKPS Kebayoran tidak semegah bangunan Gereja
tetangga, namun tidak mengurangi niat Pimpinan Majelis Jemaat GKPS Kebayoran
untuk diresmikan menjadi Gereja Dewasa. Karena dianggap sudah saatnya,
usul tersebut diteruskan sampai kepada pimpinan Pusat GKPS di Pematang Siantar.
Pimpinan GKPS dari tingkat Pusat, Distrik IV Jakarta – Jawa, Resort Cikoko hingga
Jemaat Cikoko selaku Gereja Pamatang dan Jemaat Kebayoran selaku Gereja Pagaran,
tidak melihat Hal-hal yang menghalangi GKPS Jemaat Kebayoran menjadi Gereja Dewasa.
Maka pada tanggal 21 November 1993
Ephorus Pimpinan Pusat GKPS Pdt
Jas Damanik STh didampingi Praeses Distrik IV Jakarta – Jawa,
Pdt Resort Cikoko Pdt Christianus E. Purba STh bersama sama dengan Pimpinan/Anggota Majelis dan Jemaat GKPS Cikoko,
meresmikan GKPS Kebayoran sebagai Gereja Dewasa dalam lingkup Resort Cikoko Distrik IV Jakarta – Jawa.